Rabu, 14 Maret 2012

Piramida Unik

Sadahurip dan Bunyi Kehidupan serta Kehidupan Berbunyi
Di bolak - balik arti SADAHURIP bermakna sama. "Dari sana lah berawalnya bunyi kehidupan atau kehidupan berbunyi". HURIP artinya HIDUP atau lebih dalam lagi artinya adalah KEHIDUPAN, Sedangkan SADA berarti BUNYI. Di Sunda berlaku hukum bacaan DM atau Diterangkan Menerangkan, maka jadilah nama SADAHURIP artinya KEHIDUPAN BERBUNYI. Tetapi apabila diterjemahkan secara MD atau Menerangkan Diterangkan, arti SADAHURIP bisa bermakna sama, berarti BUNYI KEHIDUPAN berawal dari sana. Makanya wajar kalau disana terletak artefak awal kehidupan yang bernama MORTAPHRABEENA , atau alat untuk membantu proses kelahiran bangsa LEMURIA. Inilah dalamnya makna SADAHURIP, dimana unsur penamaan pun disesuaikan dengan sejarah awal dari tempat atau piramida tersebut. Mengapa masyarakat disana mengatakan SADAHURIP, itu ada filosofi nya. Selain dikenal dengan nama gunung SADAHURIP, ada juga sebagian masyarakat disana yang menyebut itu sebagai gunung ASEUPAN, karena berbentuk seperti ASEUPAN atau alat untuk menanak nasi.
Kalimat diatas adalah tanggapan tentang gunung SADAHURIP oleh Dicky Zainal Arifin, penulis trilogi Arkythirema sekaligus inovator teknologi air dan pembawa acara di sebuah televisi.

Letak Gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan Garut, dan sebelah barat Kampung Sindang Galih Desa Sindang Galih Kecamatan Karangtengah. Gunung tersebut juga dikenal dengan sebutan Gunung Putri yang memiliki bentuk piramida dengan empat sisi dan sudut lancip yang terbentuk jelas. Menurut Sekertaris Desa Sukahurip Sarif Hidayat, Gunung Sadahurip tersebut sudah berkali-kali diteliti, namun belum ada paparan terkait hasil penelitian berupa peninggalan bersejarah. Gunung tersebut dikenal warga sebagai gunung keramat dan digunakan sebagai tempat bercocok tanam untuk kehidupan masyarakat sehari-hari.

Sadahurip dan Bunyi Kehidupan serta Kehidupan Berbunyi
Disebutkan, Gunung Sadahurip yang menyerupai piramida tersebut sudah dilakukan uji geolistrik dan uji karbon oleh BPPT dan PVMBG. Di dalam bukit diyakini terdapat batuan piramida dengan susunan tanah penutup setebal 5 meter dan tertutup batuan. Batu penyusun didalamnya terlihat berongga, mempunyai 4 sisi dan 4 sudut bujursangkar. Karena mirip piramida, ujung atas gunung sangat lancip. Pada bagian puncak gunung kini terdapat dua lubang tanah menganga kedalaman dua meter dengan diameter 1,5 meter yang digali oleh para peneliti. “Kami tidak tahu untuk apa lubang tanah tersebut,” ujarnya.

Gunung Sadahurip pernah diteliti Komunitas Turangga Seta, bersamaan dengan penelitian di Gunung Lalakon di Kab. Bandung. Salah satu tim sejarah Komunitas Turangga Seta Dani Subrata, mengatakan, semula penelitian terkait piramida di Sadahurip sudah sempat dilakukan oleh pihaknya. “Kalau untuk Lalakon, kami sudah akan mulai gali sambil menunggu izin dari Pemkab Bandung. Sedangkan, Sadahurip kami lepas karena ada tim dari Staff Khusus Kepresidenan RI yang ingin meneliti lebih lanjut,” katanya.

Penelitian Gunung Sadahurip yang bentuknya terlihat mengerucut atau seperti Piramida dari daerah manapun, sudah mulai diteliti sejak tahun 2008. Sekitar sebulan lalu, tim peneliti dari LIPI selama lima hari namun pihak desa belum mendapatkan hasil laporan dari penelitian tersebut. Tim peneliti dari Jakarta juga sempat datang untuk meneliti lempengan gunung tersebut meski belum diketahui hasilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar