Sabtu, 14 Juli 2012

Maaf Sayang

Maaf….
Ku harus pergi dari kehidupanmu.
Kuharus menjauh darimu.
Walau ku sakit melakukannya.


                   Karena.. Ku bukan siapa – siapa.
                   Ku tak pantas untukmu.
                   Aku manusia yang tak sempurna.
                   Yang tidak mempunyai apa – apa.


Tak lebih dari gembel.
Yang selalu bekerja memungut sampah.
Yang selalu berserakan di mana – mana.


                   Aku tersadar..
                   Aku hanyalah manusia biasa.
                   Tak lebih dari yang kurasakan.


Ku hanya dapat berdo’a, Semoga dirimu.
Mendapat pendamping hidup.
Yang jauh lebih baik dariku.
Yang selalu ada untukmu.
Dan dapat membuatmu bahagia selamanya.
Jauh dalam hati

Mencoba ku artikan semua yang telah terjadi.
Hapuskan bayang yang selalu mengikuti.
Mencoba melupakan hati yang separuh mati.
Tiada arti walau tetap dinanti, karna kau telah prig.


                   Semua yang terjadi seolah neruntuhkan sluruh jiwa raga.
                   Bila bisa di ulang kembali, tak akan pernah berpaling darimu.
                   Andai waktu dapat di putar, kan ku jaga dirimu dengan seluruh hati.
                   Semua telah berlalu, tak bisa hati, jiwa, dan ragaku menjauh dirimu.


Ku rapuh semakin jauh, aku terjatuh.
Tapi kau hanya terdiam, tak menemani.
Tak dapat menjadi menjadi pondasi.
Untuk biarkan diriku bangkit kembali.


                   Luka ini, luka disini.
                   Di dalam lubuk hati.
                   Yang teramat dalam.
                   Yang semakin menjadi.

Cinta yang besar

Baru ku menyadari.
Betapa cintanya diriku pada mu.
Betapa sayangnya ku padamu.


                Kasihku padamu tidak akan pernah lutur.
                Sayangku padamu takan pernah memudar.
Meski rintangan datang silih berganti.
Dan betapa sulitnya cobaan yang ku terima.


Tapi akan selalu ku terima.
Walaupun aku akan sakit.
Walau itu menusuk hati hingga perih.
Agar aku dapat selalu setia dengannya.
Bel(I)aulah Yang Berart(I)

Bel(I)au yang berart(I) bag(I)ku.
Bel(I)au yang sangat aku say(I)ng.
Bel(I)au yang aku jaga selamanya.
Dan hanya azal yang dapat menghent(I)ka,
Kawalan dar(I) pada tubuhku (I)n(I).

                   Bel(I)aulah yang telah berkorban.
                   Dengan mempertaruhkan h(I)dupnya.
                   Agar d(I)r(I)ku dapat mel(I)hat dun(I)a (I)n(I).
                   Dengan mengeluarkan tenaga yang besar.
                   Dan meneteskan ber(I)bu – r(I)bu peluh kesak(I)tan.

Tetap(I) sampa(I) sekarang, d(I)r(I)ku.
Belum dapat membalas pengorbanan.
Yang bel(I)au juangkan dengan bersusah.
Dan terkadang mas(I)hlah ku membantah ucapannya.
H(I)ngga ku tersadar dan sangat menyesal(I)nya.

                   Jad(I), k(I)n(I) ku mengharuskan d(I)r(I).
                   Untuk dapat membahag(I)akan bel(I)au.
                   Karna d(I)r(I) (I)n(I) hanya dapat membahag(I)akan.
                   Karna ku sadar, tak mampu ragaku tuk membalas.
                   Semua pengorbanan dar(I) dulu h(I)ngga saat (I)n(I).
Mungkin arti cinta
Entah suka datang menghiasi hari.
Atau duka yang menghampiri.
Sesungguhnya cinta adalah berbagi.
Karna..! meski di semayamkan dalam 2 raga.
Sepasang kekasih hanya punya satu hati.


                Cinta tak lain sebuah prasasti.
                Yang di bangun di pantai prahara.
                Dan hanya satu alasan,
Yang membuat nya kokoh berdiri.
Yaitu keteguhan hati untuk saling setia.


Cinta bukanlah sebuah benda yang terliahat.
Tetapi bagaikan alunan irama perasaan.
Yang sanagat indah dan memikat.
Dan tersimpan rapi diruang dalam hati.
Dan hanya kekasih sejati yang mengetahuinya.

Selasa, 03 Juli 2012

Indahnya Bulan Pu(R)nama

Indahnya Bulan Pu(R)nama

Saat kema(R)in.. Ku te(R)diam.
Dimalam yang sangat indah.
Yang dihiasi bintang – bintang.
Dan juga bulan pu(R)nama.
Yang mene(R)angi gelapnya malam.


                        Tetapi.. Malam ini..
                        Te(R)asa ada yang hilang.
                        Dan ku be(R)usaha mengingat.
                        Dan te(R)nyata yang ku(R)ang adalah.
                        Kehadi(R)anmu di sisiku.


Saat ku ingat di(R)imu tak ada.
Ku te(R)menung, melihat kelangit.
Dan me(R)atapi keindahan bulan pu(R)nama.
Dan tak disangka, saat ku te(R)tatap penuh.
Tiba-tiba te(R)bayang wajahmu di sana.


                        Itu menandakan bahwa di(R)iku.
                        Sedang te(R)hantui (R)asa (R)indu.
                        (R)indu yang sangat besa(R).
                        Dan yang hanya dapat ku lakukan yaitu.
                        Memandangi fotomu, dabawah sina(R) bulan.


Dan ku membayangkan ada di(R)imu.
Disampingku dan dekat denganku.
Dan ku dekap di(R)imu dengan pelukan (R)indu.
Untuk melepas (R)indu ku di dalam hati ini.
Dan ku ingin te(R)lelap di dalam pelukanmu.

Senin, 02 Juli 2012

Maaf Yang Besa(R)

Maaf Yang Besa(R)

Kukatakan maaf..
Dalam hatiku yang te(R)dalam.
Pe(R)mintaan maaf ku.
Yang te(R)amat sangat besa(R).

           Kusangat menyesal menyakitimu.
           Ku tak sengaja membuatmu sakit.
           Tiada sedikit pun niat ku.
Untuk dapat menyakitimu.

Kuingin kau memaafkan ku.
Kuingin be(R)sama denganmu lagi.
Sepe(R)ti dulu, saat kita bahagia.
Be(R)sama ha(R)i yang ce(R)ah ini.

           Ku sangat mende(R)ita.
           Saat tiada kamu di sini.
           Ku slalu menangis.
           Dalam kesendi(R)ian.

Dan kema(R)in saat malam ha(R)i.
Kulihat bulan yang te(R)ang.
Yang sangat indah, mene(R)angi malam.
Dan saat itu juga te(R)bayang wajahmu yang be(R)sina(R).

           Tetapi itu hanya sejenak saja.
           Te(R)ingat kau tiada d sampingku.
           Ku te(R)bunuh oleh kesendi(R)ian.
           Kesepian tanpamu.

Maka tolong maafkanlah aku.
Ka(R)na ku tak bisa hidup sepe(R)ti ini.
Kembalilah kepadaku, kembalilah sepe(R)ti dulu.
Aga(R) kita dapat kembali bahagia be(R)sama.


Maaf Ku Kepadamu, Hanya Untukmu, Ka(R)na Ingin Kembali be(R)samamu.

Wanita Idaman

Wanita Idaman

Sunguh ku ba(R)u me(R)asa.
(R)asa cinta yang begitu indah.
Ingin (R)asanya ku mempe(R)tahankan cinta ini.
Yang sangat be(R)a(R)ti bagi hidupku.

           Wanita yang sangat cantik.
           Yang dapat menggantikan di(R)inya dihatiku.
           Ba(R)u pe(R)tama kali ku menemukan
           Wanita yang lebih baik da(R)i nya.

Sangatlah bahagia ku(R)asakan.
Mendapat wanita sepe(R)timu.
Ku ingin kau menjadi miliku.
Hingga ajal menjemputku.

Ku ingin te(R)us be(R)samanya.
Hingga akhi(R) nafas ku ini.
ngin kubuang ce(R)ita masa lalu ku.
Untuk membuat yang ba(R)u hanya be(R)samanya.

Kuingin selalu be(R)samanya.
Menjaganya  dan melindunginya.
Dan ku ingin menjadi pendampingnya.
Kelak ketika sudah dewasa.

Kusangat mencintainya.
Kusangat menyayannginya.
Kusangat ingin menjadi paendamping.
Dalam hidup nya.

Oh tuhan yang maha segalanya.
Tolong wujudkanlah do’aku.
Ka(R)na kau lah satu-satunya.
Makhluk yang dapat menyatukan kami.

Cinta ku kepadanya.
Sanagat besa(R), leba(R), dan luas.

De(R)ita

Ha(R)i ini… Ha(R)i yang sangat melelahkan.
Dan pada saat itu, kau dapat ada di sisiku.
Menemani dan juga menghibu(R)ku.
Aga(R) semua lelah dan letihku tidak te(R)asa.
Menghilang tanpa bekas samasekali.

           Tetapi.. Ha(R)apan ku tidak te(R)wujud.
           Bahkan menjadi lebih bu(R)uk.
           Ku yang sedang letih dan sangat lelah.
           Sekaligus sedang mempunyai beban.
           Te(R)asa ku te(R)kulai lemas selemas-lemasnya.

Saat ku mendenga(R) kau ma(R)ah kepadaku.
Kusangat te(R)pukul, sampai tak ingat apa pun.
Dan tidak sanggup untuk memiki(R)kan apa-apa.
Te(R)kecuali di(R)imu yang slalu ku piki(R)kan.
Di piki(R)anku hanya ada kamu, kamu, dan kamu.

           Ku menangis dalam kesendi(R)ian tanpamu.
           Be(R)kali-kali ku meminta maaf padamu.
           Tetapi tidak membuahkan hasil yang ku ingin.
           Dan ku te(R)menung d suatu (R)uangan yang hampa.
           Dengan tatapan sanagat kosong penuh de(R)ita.

Oh tuhan.. kumohan bantulah aku
Tolong sampaikan pemintaan maafku.
Yang te(R)amat sangat dalam kepadanya.
Ka(R)na ku sangat mende(R)ita tanpanya.
Dan ka(R)na kusanagat mencintai dan menyayanginya.



Ku meminta maaf yang sebesa(R)-besa(R)nya.